Bitung, – SMA Negeri 2 Bitung saat ini tengah menyelenggarakan Asesmen Mutu Berbasis Komputer (AMBK) gelombang kedua. Keikutsertaan 45 siswa, yang dipilih sebagai perwakilan dari total 1506 siswa, menunjukkan komitmen dan antusiasme yang tinggi dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di sekolah ini. Menariknya, meskipun tersedia 5 peserta cadangan, seluruh peserta utama hadir, menunjukkan keseriusan mereka dalam berkontribusi pada proses asesmen ini.
Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Bitung, Bapak Maxy Awondatu, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa AMBK ini merupakan langkah strategis untuk memperoleh pemetaan yang akurat dan komprehensif mengenai kondisi sekolah. “Hasil asesmen ini akan memberikan gambaran yang detail dan menyeluruh tentang keadaan sekolah yang sebenarnya, berdasarkan perspektif dan pengalaman langsung para siswa,” ungkap Bapak Maxy. Beliau menekankan pentingnya data yang didapat dari sudut pandang siswa, sebagai bagian integral dari ekosistem pendidikan di SMA Negeri 2 Bitung.
AMBK berbasis komputer ini dipilih karena kemampuannya untuk menghasilkan data yang objektif dan terukur. Data yang dikumpulkan melalui proses ini akan menjadi dasar penyusunan rapor pendidikan SMA Negeri 2 Bitung. Rapor ini nantinya akan menjadi acuan utama dalam perumusan kebijakan dan program-program peningkatan mutu pendidikan yang terarah dan efektif di masa mendatang.
Sebelum pelaksanaan AMBK, seluruh peserta telah mengikuti pembekalan (coaching) yang intensif. Pembekalan ini bertujuan untuk memastikan pemahaman yang mendalam mengenai tujuan asesmen, serta untuk membekali peserta dengan kemampuan untuk memberikan jawaban yang jujur dan akurat, mencerminkan kondisi riil di sekolah. Bapak Maxy secara khusus menekankan pentingnya kejujuran dalam menjawab setiap pertanyaan. “Para siswa ini adalah representasi dari seluruh siswa SMA Negeri 2 Bitung. Jawaban mereka akan menjadi cerminan dari kondisi sekolah secara keseluruhan, dan akan sangat menentukan arah pengembangan sekolah ke depannya,” tegas Bapak Maxy.
Asesmen ini tidak hanya berfokus pada pengujian kemampuan literasi dan numerasi siswa. AMBK juga menggali informasi yang lebih luas mengenai berbagai aspek kondisi sekolah, termasuk kualitas lingkungan belajar, ketersediaan dan kualitas fasilitas sekolah, efektivitas metode pengajaran, serta faktor-faktor lain yang secara signifikan memengaruhi mutu pendidikan di SMA Negeri 2 Bitung.
Bapak Maxy berharap, melalui AMBK ini, SMA Negeri 2 Bitung dapat memperoleh pemahaman yang jauh lebih mendalam mengenai kekuatan dan kelemahan yang ada di sekolah. “Dengan pemahaman yang komprehensif ini, kita dapat merumuskan strategi yang tepat dan terukur untuk meningkatkan mutu pendidikan secara berkelanjutan, serta memberikan layanan pendidikan terbaik bagi seluruh siswa SMA Negeri 2 Bitung,” harap Bapak Maxy.
Lebih jauh, pelaksanaan AMBK di SMA Negeri 2 Bitung merupakan bagian integral dari upaya yang lebih besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Bitung. Pemerintah Kota Bitung dan Dinas Pendidikan setempat terus berkomitmen untuk menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, serta untuk meningkatkan kompetensi para guru dan tenaga kependidikan, guna mendukung terwujudnya pendidikan yang berkualitas tinggi di Kota Bitung.(Angky)