Anak Adat Bunaken: Berakhlak, Beradab, dan Melestarikan Warisan Leluhur

BUNAKEN, MANADO – Di tengah arus modernisasi yang deras, generasi muda Pulau Bunaken terus berupaya menjaga dan melestarikan warisan budaya leluhur mereka. Dengan berpegang pada nilai-nilai adat, mereka menunjukkan jati diri sebagai anak adat yang berakhlak, beradab, dan cinta tanah air.

Pulau Bunaken, yang terkenal dengan keindahan taman lautnya, juga kaya akan tradisi dan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Anak-anak adat di pulau ini tumbuh dengan didikan yang kuat tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam, serta menghormati adat istiadat yang berlaku.

Salah satu cara mereka melestarikan budaya adalah melalui seni tari Cakalele. Tarian Cakalele merupakan tarian perang tradisional yang menggambarkan semangat kepahlawanan dan keberanian. Bagi masyarakat Bunaken, Cakalele bukan hanya sekadar tarian, tetapi juga simbol identitas dan kebanggaan.

Lorens Caroles, seorang tokoh adat Bunaken, mengatakan, “Cakalele adalah bagian dari diri kami. Melalui tarian ini, kami mengenang perjuangan para leluhur dan menanamkan semangat yang sama dalam diri kami.”

Dalam setiap gerakan Cakalele, terkandung makna mendalam tentang keberanian, kekuatan, dan persatuan. Tarian ini biasanya ditampilkan dalam upacara adat, penyambutan tamu penting, atau festival budaya. Para penari Cakalele, yang disebut “comando,” mengenakan pakaian adat yang khas dengan atribut seperti Saka (parang), Sava (perisai), dan Binasa (tombak).

Selain Cakalele, anak-anak adat Bunaken juga aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan. Mereka menyadari bahwa kelestarian alam adalah kunci keberlangsungan hidup mereka. Oleh karena itu, mereka terlibat dalam program penanaman mangrove, pembersihan pantai, dan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan laut.

“Kami diajarkan untuk mencintai dan menjaga alam sejak kecil. Alam adalah ibu kami, dan kami harus menjaganya seperti kami menjaga ibu kami sendiri,” kata seorang pemuda Bunaken.

Dengan semangat gotong royong dan kesadaran akan pentingnya menjaga warisan leluhur, anak-anak adat Bunaken terus berupaya menunjukkan jati diri mereka di tanah adat. Mereka adalah generasi penerus yang berakhlak, beradab, dan berkomitmen untuk melestarikan budaya dan alam Pulau Bunaken.(Buence)

Related posts
Tutup
Tutup