SulutKarya.com Bitung 13 September 2025– Dalam rangka memperingati Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-70, kamis 11 September 2025 Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bitung menggelar kegiatan bakti religi di Masjid Al-Mutaqien, Kelurahan Girian. Di tengah kesibukan mengatur lalu lintas dan menjaga ketertiban jalan raya, para personel Satlantas menyempatkan diri untuk turun langsung menyentuh sisi spiritual dan sosial masyarakat, dalam suasana penuh kehangatan dan kebersamaan.
Bakti religi ini bukan sekadar agenda seremonial tahunan. Di balik sapu dan alat pel bersahaja, tersimpan semangat pelayanan yang tulus. Dengan mengenakan seragam dinas dan senyum hangat, para anggota Polri membersihkan area masjid bersama pengurus dan warga sekitar. Dari halaman hingga tempat wudhu, dari lantai dalam ruang utama hingga pagar luar, semuanya disentuh dengan cinta dan gotong royong.
Kegiatan ini menjadi refleksi bahwa Polisi bukan hanya penegak hukum di jalanan, tetapi juga bagian dari masyarakat yang hidup berdampingan, saling membantu, dan saling menjaga. Melalui bakti religi ini, Satlantas Polres Bitung ingin menunjukkan wajah Polri yang humanis, religius, dan dekat dengan umat.
Kasat Lantas Polres Bitung, AKP Dwi Dea Anggraini dalam sambutannya menyampaikan bahwa Hari Lalu Lintas Bhayangkara bukan hanya milik institusi, melainkan momentum bersama untuk mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat.
> “Kami ingin menanamkan bahwa keselamatan berlalu lintas bukan hanya soal rambu dan aturan, tapi juga soal nilai – nilai spiritual, etika, dan kepedulian sesama. Melalui kegiatan ini, kami belajar dari masyarakat, dan kami ingin masyarakat juga melihat kami sebagai bagian dari mereka,” ujarnya dengan haru.
Di sela kegiatan, tampak suasana hangat antara personel Satlantas dan warga. Anak-anak yang biasa melihat polisi dari jauh, kini bisa bercengkerama langsung, bahkan ikut membantu menyapu halaman masjid. Para tokoh masyarakat dan pengurus masjid pun mengapresiasi langkah ini sebagai bentuk nyata kepedulian Polri terhadap kehidupan beragama dan keharmonisan sosial.
Bakti religi ini menjadi cermin bahwa pelayanan kepada masyarakat tidak selalu harus dengan tindakan besar dan spektakuler. Terkadang, menyapu rumah ibadah, membersihkan tempat wudhu, atau sekadar duduk bersila bersama warga, justru menjadi jembatan terbaik untuk membangun kepercayaan dan kedekatan yang tulus.
Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-70 tahun ini mengusung semangat “Polantas Presisi Menuju Indonesia Maju”, yang salah satunya menekankan pendekatan humanis dan pelayanan prima. Melalui kegiatan seperti ini, nilai-nilai itu diwujudkan secara nyata dan menyentuh.
Semoga kegiatan ini menjadi pengingat bahwa membangun bangsa tidak hanya melalui pembangunan fisik, tetapi juga melalui kerja-kerja kecil yang penuh makna. Karena pada akhirnya, keselamatan di jalan raya dan kedamaian di masyarakat, tumbuh dari hati yang bersih, niat yang tulus, dan semangat kebersamaan.
Ingrid F Rumetor