Sindulang, Manado – Semangat gotong royong dan kepedulian terhadap kampung halaman tengah membara di kalangan pemuda-pemudi Sindulang 2, Lorong Lumba-Lumba. Di bawah kepemimpinan Andreas Runtuwene sebagai ketua panitia, Yosua Rawung sebagai sekretaris, dan Jeglen Nicolaas sebagai bendahara, mereka bahu-membahu mempersiapkan perayaan HUT RI ke-80 yang meriah dan bermakna.
Namun, ada yang berbeda dari perayaan tahun ini. Para pemuda yang dulunya dikenal aktif dalam turnamen antarkampung (tarkam) ini, kini tidak hanya fokus pada persiapan acara, tetapi juga aktif melakukan penggalangan dana untuk kegiatan pesta rakyat 17 Agustus nanti
“Dulu kami memang lebih banyak menghabiskan waktu di lapangan, ikut tarkam dari satu kampung ke kampung lain,” ungkap Andreas Runtuwene. “Tapi sekarang, kami sadar bahwa ada hal yang lebih penting, yaitu membangun kampung halaman. Kami ingin memberikan yang terbaik untuk Sindulang 2.”
Yosua Rawung menambahkan, “Kami melihat bahwa untuk mewujudkan perayaan yang meriah dan bermanfaat bagi masyarakat, kami membutuhkan dana yang cukup besar. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk melakukan penggalangan dana.”
Penggalangan dana ini dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dari menjual makanan dan minuman ringan di sekitar Lorong Lumba-Lumba, hingga banyak yg memberikan sumbangan dari para donatur.
“Kami sangat bersyukur atas dukungan yang diberikan oleh masyarakat,” ujar Jeglen Nicolaas. “Banyak warga yang dengan sukarela memberikan sumbangan, baik berupa uang. Ini membuktikan bahwa semangat gotong royong masih sangat kuat di kampung kita.”
Selain untuk memeriahkan perayaan HUT RI, dana yang terkumpul juga akan digunakan untuk kegiatan sosial. Salah satunya adalah memberikan bantuan kepada warga yang kurang mampu.
“Kami ingin perayaan HUT RI ini tidak hanya menjadi ajang pesta pora, tetapi juga menjadi momentum untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama,” kata Andreas Runtuwene. “Kami berharap, dengan kegiatan ini, kami dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan.”
Tidak hanya itu, para pemuda ini juga berinisiatif untuk mengajak pemuda-pemudi yang terlibat dalam pertikaian untuk ikut serta dalam kegiatan positif. Mereka menyadari bahwa pertikaian hanya akan merugikan diri sendiri dan kampung halaman.
“Kami ingin merangkul semua pemuda di Sindulang 2, tanpa terkecuali,” ujar Andreas. “Kami ingin menunjukkan kepada mereka bahwa ada cara yang lebih baik untuk menghabiskan waktu dan energi, yaitu dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.”
Inisiatif para pemuda Sindulang 2 ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak,. Martin Daniel Tumbelaka (MDT)selaku Komisi 3 DPR RI, memberikan pujian atas semangat gotong royong dan kepedulian yang ditunjukkan oleh para pemuda. Ia berharap, semangat ini dapat menjadi contoh bagi kampung-kampung lain di Kota Manado.
“Pemuda adalah harapan bangsa. Jika pemuda bersatu dan bergerak positif, maka daerah dan negara ini akan maju,” ujarnya.
Kisah inspiratif dari Sindulang 2 ini membuktikan bahwa dengan semangat gotong royong dan kepedulian, pemuda dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan kampung halaman. “Dulu sibuk tarkam, sekarang sibuk bangun kampung,” itulah semangat yang terus membara di hati para pemuda Sindulang 2.(Buence)