SulutKarya.com Manado, 19 September 2025 – Sebuah insiden yang menggemparkan warga terjadi di kawasan komersial padat aktivitas di Kota Manado, tepatnya di area yang dikenal sebagai Bahu Mall. Sebuah kanopi besi dari bangunan eks Corner Cafe tiba-tiba ambruk dan menimpa sebuah mobil yang sedang terparkir di bawahnya. Peristiwa ini tidak menelan korban jiwa, namun kerusakan berat dialami oleh kendaraan yang tertimpa, memicu kekhawatiran serius tentang keselamatan publik dan pengelolaan bangunan kosong di kawasan tersebut.
Peristiwa ini pertama kali diketahui publik melalui unggahan video warga di media sosial pada Jumat, 19 September 2025. Dalam video berdurasi kurang dari satu menit tersebut, terlihat puing-puing logam dan potongan atap kanopi berserakan di atas sebuah mobil berwarna hitam. Kaca depan pecah, dan bagian atap mobil tampak ringsek.
Rekaman itu dengan cepat menyebar dan menjadi perbincangan warga Manado. Banyak yang menyampaikan kekhawatiran atas kondisi bangunan-bangunan kosong yang terbengkalai di kawasan komersial yang seharusnya ramai dan aman.
Eks Corner Cafe, tempat insiden terjadi, Dari penelusuran di lapangan, bangunan ini merupakan bagian dari kompleks ruko yang dikelola oleh sebuah perusahaan pengelola properti swasta. Namun, kondisi fisik bangunan menunjukkan tanda-tanda ketidakpedulian dalam perawatan, seperti dinding yang mulai retak, cat mengelupas, dan atap kanopi yang tampak berkarat.
Sejumlah warga mengaku sudah sejak lama menaruh curiga dan ketakutan akan kemungkinan robohnya atap atau bagian lain dari bangunan. Beberapa bahkan mengaku telah melaporkan kondisi tersebut kepada pihak pengelola kawasan, namun tidak mendapatkan respons atau tindak lanjut.
> “Kami sudah sering kasih tahu, terutama saat musim hujan dan angin kencang. Kanopi itu kelihatan goyang-goyang, sepertinya sudah rapuh. Tapi tidak pernah diperbaiki. Baru sekarang setelah ada kejadian, mereka turun,” kata seorang pedagang di kawasan tersebut yang enggan disebutkan namanya.
belum ada pernyataan resmi dari pihak pengelola bangunan maupun pemilik ruko tempat eks Corner Cafe berada. Padahal, warga dan pengunjung Bahu Mall menanti-nantikan klarifikasi terkait siapa yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Dari pantauan di lokasi, terlihat beberapa petugas keamanan internal kawasan mulai melakukan pembersihan puing dan memasang garis pembatas di sekitar area yang terdampak. Namun belum ada tanda-tanda adanya perbaikan menyeluruh ataupun langkah pengamanan jangka panjang.
Ketidakhadiran pengelola dalam memberikan penjelasan justru menambah keresahan. Beberapa warga bahkan mulai menduga bahwa pihak pengelola sedang mencoba menghindari sorotan publik.
> “Harusnya ada tanggung jawab moral dan hukum. Ini bukan soal mobil yang rusak saja, tapi nyawa orang bisa melayang kalau kejadiannya beda sedikit,” ujar seorang pengunjung yang melihat langsung sisa kerusakan di lokasi kejadian.
Tanggung Jawab Hukum, Siapa yang Harus Bertanggung Jawab? Dalam kasus seperti ini, pertanyaan besar yang muncul di tengah masyarakat adalah: siapa yang bertanggung jawab secara hukum? Apakah pemilik bangunan, penyewa lama , atau pengelola kawasan? warga berpikir
tanggung jawab hukum bisa jatuh kepada pemilik bangunan, pengelola kawasan, atau bahkan otoritas setempat, tergantung dari status kepemilikan dan perjanjian pengelolaan bangunan.
> “Jika bangunan berada dalam pengelolaan aktif oleh perusahaan properti, maka merekalah yang berkewajiban memastikan semua struktur dalam kondisi aman. Apalagi jika mereka menarik retribusi atau biaya layanan dari penghuni kawasan tersebut,” jelas seorang pengamat tata ruang dan hukum properti lokal.
Seruan untuk Audit Menyeluruh. Peristiwa ini memantik seruan luas dari warga dan komunitas sipil agar dilakukan audit menyeluruh terhadap bangunan kosong di kawasan-kawasan publik di Manado, terutama di pusat-pusat komersial seperti Bahu Mall, Megamas, dan Boulevard. Mereka khawatir bahwa bangunan tak terawat lainnya bisa menjadi bom waktu yang siap membahayakan pengunjung maupun pekerja di sekitarnya.
> “Jangan tunggu ada korban jiwa baru bertindak. Ini momentum untuk menata ulang sistem pengawasan bangunan tidak terpakai. Keselamatan warga harus jadi prioritas,” ujar pengunjung
Menanti Tanggung Jawab dan Kepastian,Sampai saat ini, publik masih menunggu kejelasan. Pemilik bangunan belum muncul, pihak pengelola kawasan belum memberikan klarifikasi, dan pemerintah kota belum menyampaikan sikap resmi.
Di tengah ketidakpastian ini, muncul kekhawatiran lebih luas: apakah kawasan komersial kita benar-benar aman? Apakah bangunan-bangunan yang tak lagi digunakan dibiarkan begitu saja tanpa pengawasan?
Masyarakat kini menunggu, bukan hanya tindakan pembersihan, tapi juga pertanggungjawaban nyata dan langkah konkret untuk mencegah kejadian serupa.
> “Kami tidak butuh janji manis setelah kejadian. Kami butuh jaminan keselamatan,” pungkas seorang warga saat ditemui di lokasi.
Ingrid F Rumetor